Jumat, 23 Februari 2024

ZERO PRIVILEGE DR RICHARD LEE BY DUDUN PARWANTO


Siapa yang tidak ingin kaya atau sukses? Beberapa tokoh mengatakan bahwa rata-rata orang kaya dan sukses dimulai tidak dari O atau Zero Privilege. Di buku ini, saya akan mengajarkan kesuksesan yang benar-benar dari O privilege. Buku ini bukan hanya menceritakan hal-hal pribadi tentang saya, tapi juga memberi motivasi untuk orang-orang yang memulai hidupnya dari O privilege, tapi bisa sukses berdasarkan pengalaman yang konkret.

Privilege adalah hak istimewa yang dimiliki seseorang berkaitan dengan kekayaan, jabatan, fisik, kepintaran, atau kelebihan lain yang diperoleh tanpa bekerja keras. Orang yang memilki privilege memperoleh banyak keuntungan karena dia menjadi lebih mudah menjalani kehidupan daripada orang lain.

Banyak tokoh dunia yang sukses karena mendapat privilege dari orangtua. Jeff Bezos, pemilik Amazon pada tahun 1995 mendapat modal US$ 300 ribu dari orangtuanya. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, oleh orangtuanya disekolahkan di Software Development yang biayanya sangat mahal. Bill Gate meskipun drop out, tapi dari universitas terkemuka, Harvard University, yang mahasiswanya berasal dari kalangan berada. Ellon Musk lahir dari keluarga kaya, bapaknya seorang insinyur pemilik tambang di Afrika, sedangkan ibunya seorang model.

          Namun, ada juga konglomerat yang berasal dari keluarga miskin tanpa privilege. Sebut saja, Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinarmas Group, Ciputra, Owner Ciputra Group dan Chairul Tandjung, pemilik CT Corporation. Meskipun nyaris tanpa privilege, yang starting pointnya dari 0, tapi mereka mampu membuktikan bisa sukses dan kaya raya.

          Saya pun lahir dari orangtua yang hidupnya sangat miskin atau 0 privilege. Papa hanya tamatan SMA, bekerja sebagai buruh dengan gaji pas-pasan. Waktu kecil saya pernah mengontrak di rumah susun yang kumuh di Palembang. Untuk membayar sewa rusun, Papa harus meminjam uang dari saudara. Untuk membayar biaya masuk sekolah dari SD hingga SMA, orangtua harus menghadap Pastor Paroki agar mendapat keringanan. Demikian juga untuk membayar uang masuk kuliah di FK Unsri pun dengan cara diangsur. Namun saya bangga, meskipun miskin, orang tua saya selalu memberikan pendidikan terbaik untuk kami.

Dengan kehidupan yang penuh kekurangan, maka sejak remaja saya sudah mempunyai cita-cita menjadi orang kaya. Meskipun banyak tantangan, puji Tuhan, saya berhasil meraih impian saya menjadi dokter. Saya merasa senang karena sekarang, usaha saya telah berkembang pesat dan bangga bisa membahagiakan orangtua. Saya ingin membuktikan bahwa setiap orang bisa kaya tanpa privilege. Tergantung kemampuannya dalam memanfaatkan potensi, akses serta titik balik dalam hidupnya.

          Buku ini disusun sebagai kontribusi saya kepada pembaca, khususnya generasi muda yang ingin meraih kesuksesan di masa depan. Bahwa kesuksesan itu hak setiap orang, meskipun memulai hidup dari 0 privilege. Semoga kisah perjalanan hidup saya dapat menginspirasi, memotivasi dan menggerakkan pembaca untuk melakukan perubahan besar dalam hidupnya agar meraih kesuksesan.